Antologi puisi Jerman pada abad ke-20 berjudul Kau Datang Padaku, diterjemahkan dan disunting oleh Berthold Damshauser dan Ramadhan KH terbitan Balai Pustaka tahun 1994 ini merupakan buku yang dibelikan seseorang untuk saya. Entah, akhir-akhir ini berminat baca dan menulis puisi.
Banyak puisi menarik di dalam buku ini. Berikut saya salinkan satu puisi yang menurut saya pribadi, bagus. Sebuah kritik akan keadaan dan mengharapkan kita menemukan jawaban sendiri. Sebuah puisi karya Helmut Heissenbuettel (1921)
SO WHAT
orang jujur ternyata korup
orang baik budi ternyata pembual besar
vitalitas ternyata impotensi
kesucian ternyata nafsu berlebihan
yang tak mabuk ternyata kecanduan
yang bertanggung jawab ternyata takut bertanggung jawab
keluhuran budi ternyata kepicikan
disiplin ternyata kebingungan
cinta akan kebenaran ternyata berdusta
keberanian ternyata kekecutan hati
keadilan ternyata kekejaman
yang mengiyakan kehidupan ternyata bajingan
hanya orang korup yang jujur
hanya pembual yang baik budi
hanya impotensi yang vital
nafsu berlebihan adalah satu-satunya macam kesucian
hanya kecanduan yang mabuk
yang takut bertanggung jawab satu-satunya yang bertanggung jawab
orang picik satu-satunya yang luhur budi
hanya kebingungan yang berdisiplin
dusta merupakan satu-satunya kebenaran
hanya pengecut yang tidak takut
hanya orang kejam yang adil
hanya penjahat yang mengiyakan kehidupan
yang jujur itu orang korup
yang ingin dianggap orang baik membual
yang ingin dianggap vital menimbulkan impotensi
yang ingin dianggap suci bernafsu berlebihan
yang tidak mabuk kecanduan
yang ingin memikul tanggung jawab takut bertanggung jawab
yang ingin dianggap luhur budi seharusnya picik
yang mementingkan disiplin bingung
yang mengatakan kebenaran berdusta
yang tidak takut pengecut
yang ingin adil kejam
yang mengiyakan kehidupan termasuk penjahat
korup secara jujur atau jujur secara korup
pembualan yang baik budi atau kebaik-budian yang membual
impotensi yang vital atau vitalitas yang impoten
kesucian yang bernafsu berlebihan atau nafsu berlebihan yang suci
kecanduan karena ketakmabukan atau kecanduan secara tak mabuk
rasa takut bertanggung jawab yang sadar akan tanggung jawab atau
kesadaran akan tanggung jawab yang takut bertanggung jawab
picik secara luhur budi atau keluhuran budi yang picik
kebingungan yang berdisiplin atau disiplin yang bingung
dusta yang benar atau kebenaran yang berdusta
kecut secara berani atau keberanian yang kecut
kekejaman yang adil atau adil secara kejam
pengiyaan kehidupan yang jahat atau
jahat secara mengiyakan kehidupan
so what