Sosialisasi Sensor Mandiri LSF RI di Manado
Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia pada Rabu, 25 April 2018 lalu hadir dalam Kegiatan Bimtek Penguatan Peran Perempuan dalam Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Manado. LSF yang menghadiri kegiatan bimtek tersebut adalah Monang Sinambela, Heri Suyadi dan Ira Diana.
Monang Sinambela dalam paparannya selaku anggota LSF, menjelaskan mengenai pentingnya sensor mandiri. Sensor mandiri merupakan salah satu cara untuk meminimalisir pengaruh negatif film. Setidaknya, jika budaya sensor mandiri sudah terbentuk, masyarakat penonton film memiliki landasan tentang bagaimana caranya melakukan sensor mandiri. Apabila ini bisa berjalan dengan baik, kendati konvergensi media terus berkembang semakin cepat, itu semua tidak akan berdampak apa-apa pada masyarakat yang telah memiliki kesadaran pribadi untuk melakukan sensor untuk dirinya sendiri dengan kata lain yaitu sensor mandiri.
Selain konsep di atas, unsur masyarakat yang tidak kalah penting adalah peran perempuan dalam keluarga. Peran perempuan dalam kehidupan tidak dapat dipungkiri mempunyai andil yang cukup besar. Perempuan tidak hanya dituntut untuk mampu mengurusi urusan rumah tangga, bekerja tetapi juga harus mampu memberikan contoh dan menjadi panutan. Untuk itu, sasaran sensor mandiri pada perempuan juga menjadi tolak ukur keberhasilan program sensor mandiri yang pemerintah lakukan.
Peserta kegiatan yang keseluruhannya adalah perempuan, sangat antusias mendengarkan pengetahuan baru bagi mereka. Terdapat sesi tanya jawab serta foto bersama. LSF memberikan kenang-kenangan majalah LSF dan buku Bunga Rampai 100 Tahun Sensor di Indonesia kepada ibu Dra. Ivonne RJ Kawatu, Kabid Kelembagaan Dinas Pariwisata Sulawesi Utara.