Sosialisasi Sensor Mandiri terus saja digiatkan oleh Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI). Pada tanggal 27 Maret 2019, tim LSF yang terdiri dari Ir. Monang Sinambela, MM selaku Anggota Komisioner LSF, Ira Diana selaku Tenaga Sensor dan Lestari Handayani dari sekretariat LSF, menyambangi kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Pada kegiatan tersebut LSF bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Buton (UMB). Kegiatan sosialisasi LSF ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 Drs. h. La Ijaa, M.Si dan dihadiri oleh 100 orang lebih peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan pelajar.
Narasumber dari LSF, Ir. Monang Sinambela, MM, menyampaikan pentingnya budaya sensor mandiri. Kemajuan teknologi informasi membuat media penayangan film beragam dan mudah diakses oleh siapa pun dan kapan pun. Untuk itu, masyarakat harus mampu memilah dan memilih tayangan yang sesuai dengan klasifikasi usianya sehingga terhindar dari dampak negatif film.
Narasumber lokal, Dr Hamzah, M.I.kom dari Dinas Kominfo Baubau sekaligus dosen komunikasi Universitas Muhammadiyah Buton memaparkan tentang falsafah masyarakat Buton “Binchi Binchiki Kuli” di mana hal tersebut merupakan Soft Defense masyarakat Buton. Ini sangatlah penting dalam menyikapi perkembangan film saat ini.
Setelah kegiatan sosialisasi ini selesai, tim LSF bertemu dengan Rektor UMB untuk menandatangani Nota kesepahaman/ MoU kerjasama antar lembaga. Satu kalimat akhir yang menjadi roh kegiatan sensor mandiri di Baubau adalah, “Baubau siap sensor mandiri”.