Kutunggu Kau di Padang Panjang
Karya; Ira Diana
Kita susuri jalan malam itu, setapak namun pasti
Diamku dan diammu sesejuk udara malam
Hening tapi bergelora, sepi tapi bergemuruh.
Rintik hujan tak jua kita hiraukan
Hati kita begitu lelah
Sejak siang yang kita biarkan menguap dalam angan
Tatapan-tatapan kita yang penuh makna
Seolah bicara dengan isyarat hati yang berkabut
Nestapa kita?
Ah, gunung ini begitu lama kita daki
Detik-detik waktu terpecahkan begitu lambat
Harusnya ada kata yang dapat kita utarakan
Bukankah kita menunggu waktu yang cukup lama untuk bersua
Bukankah kita ingin mendekap satu dengan lainnya
Layaknya hutan yang satu-satu pohonnya saling menyapa
Memeriahkan suasana malam
Lalu, pada malam yang pekatnya diserobot mentari pagi
Ada kilat merambah hati dengan cepat, sebuah permintaan
“Ku tunggu kau di Padang Panjang” bisiknya perlahan
Sebuah suasana persis sama dengan kenangan
Berharap tak lagi nestapa kita jumpai
Tapi hari-hari adalah puisi yang kita luapkan dan ungkapkan
Bukan hanya penawar perih yang bersemayam di hati
Tapi sebuah rindu yang coba kita ulang.
Maka,
Ku tunggu kau di Padang Panjang