Kromosom Y
wanita muda itu terus saja menangis
sambil memangku bayi perempuan di tangannya yang masih lemah
sedangkan wanita tua berparas bengis terus menunjuk-nunjuk mukanya dan juga bayi, serta dua anak perempuan yang sedang bermain di halaman tersentak kaget
pria yang duduk di beranda rumah, masih mampu menghabiskan sebatang rokok kretek.
mencuri dengar sang istri diteriaki ibunya.
merasa tak berdosa dan tak bersalah.
masih dari dalam:
“salah kamu! Tidak bisa melahirkan anak laki-laki, dasar wanita tak tahu diuntung!”
suara lengkingan wanita tua bengis itu seolah melompat dari tangga suaranya sendiri.
ia merasa telah mengangkat derajat, memerdekakan budak dengan harta suaminya.
wanita tua terus saja dengan ayat-ayatnya.
hingga menguap ke udara dan terulang di tahun berikutnya.
karena ia tak kan pernah mengerti dari mana kromosom Y berasal.
-Ira Diana-