Jurang-jurang

Jurang- jurang

 

Kita tua dalam kegilaan

Tapi, tak ingin segera mencari kemurnian yang hilang entah ke mana

Kemudian gelap berkata, “Ayolah…”. Kitapun ikut

 

Jurang-jurang tersedia di depan mata

Dalam lampan yang di bawa bidadari

Setan ingin segera ambil peran sebagai “pendorong” yang sukses

Lalu, kita menangis mencari kemurnian

Menggapai-gapai dalam kebimbangan

Dengan nafas terengah-engah dan nyawa sisa

 

Menyeret tubuh sendiri ke bibir jurang, sama halnya mengingat kegilaan

Kegilaan yang ingin kita singkirkan karena luka di badan

Namun sayang, jurang terlalu dalam

Kebisuan adalah satu-satunya teman

 

Gedung Film, 18/10/2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *